Curhat + ng’Eksiss : Akhirnya Tablet Android Pertamaku Datang Juga

Akhir-akhir ini saya sudah jarang belajar lagi, apalagi kuliah ke kampus. Masih ada beberapa pekerjaan yang masih numpuk untuk di-action, mengharuskan saya untuk tetap nangkring di depan laptop. Dari sekian pekerjaan yang numpuk tersebut, ada pekerjaan yang hanya minta dibuatkan desain template website dengan bayaran yang cukup menggiurkan :D. Pekerjaan itu datang dari seorang teman saya dari pekanbaru, sebut saja namanya agan Affandy (memang nama sebenarnya). Hasilnya lumayanlah untuk mengisi kekosongan di rekening ATM saya. Dan setelah terkumpulkan, saya berniat menggunakannya untuk jalan-jalan ke surabaya. Berhubung di kampus belum libur+tugas kampus masih banyak, akhirnya saya urungkan niat tersebut. Sehingga saya putuskan untuk membeli sebuah tablet android, supaya kelihatan ada hasilnya sekaligus ada alat tambahan untuk belajar membuat aplikasi android. Awalnya saya hanya ingin mencari tablet android yang murah saja, sekelas tablet cina gitu lah. Lantaran takut kualitasnya yang abal-abal+ada masalah di kemudian hari, pilihan saya pun berpindah pada sebuah tablet android keluaran terbaru dari Samsung. Samsung Galaxy Tab Espresso, yang harganya masih bersahabat dengan isi di ATM saya walaupun sekarang sisanya tinggal sedikit ;).

Info tentang Samsung Galaxy Tab Espresso ini saya ketahui dari website online store Bhineka dan inginnya saya langsung memesan secara online disana, mengingat di daerah tempat saya tinggal sekarang kurang begitu banyak toko komputer yang menjual tablet android, maklumlah kota kecil. Pas iseng-iseng saya bermain-main ke supermarket Giant di daerah banyuwangi, ternyata disana ada toko komputer yang menjual tablet android. Dan kebetulan juga disana ada 2 tablet incaran saya, yaitu Acer Iconia A101 dan Samsung Galaxy Tab Espresso. Jadilah saya membeli gadget yang lagi ng’trend ini disana. Samsung Galaxy Tab Espresso mempunyai kelebihan dari sisi kapasitas baterai yang sudah 4000 mah, sedangkang Acer Iconia A101 hanya 1540 mah. Hape galaxy gio saya yang kapasitas baterainy 1350 mah saja borosnya bukan main, apalagi tablet yang ukuran layarnya lebih besar.  Dengan harga yang sama yaitu 3,8xx, Samsung Galaxy Tab Espresso sudah dibekali memory internal 16 GB (aslinya cuma 11 GB) sedangkan Acer Iconia A101 hanya 8 GB. Samsung Galaxy Tab Espresso kalah dari sisi kamera yang cuma beresolusi 3,2 mp.

Setelah mencicipinya selama hampir 4 hari ini, performanya cukup memuaskan dan sebanding dengan harganya. Saya gunakan untuk bermain game yang full HD tidak ada lag sama sekali dan layarnya yang sudah full HD (1024×600) memberikan pengalaman gaming yang sangat memuaskan (padahal aslinya saya gak doyan main game :p). Hasil rekamannya juga sudah full HD, lumayanlah sebagai pengganti handycam ketika momen-momen tertentu. Kamera depannya beresolusi VGA, lumayan juga dipakai berkaca pas gak ada kaca :). Satu lagi, Samsung Galaxy Tab Espresso ini sudah terdapat sim card’nya. Bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon dan berkirim SMS.

Harga keseluruhan beserta leather case-nya saya tebus sebesar 4,075 jt. Heemmm, tak apalah keluar dana besar, yang terpenting ada hasil dari jerih payah saya selama sebulan ini. Syukurlah saya sedang tidak punya pacar alias jomblo, jadinya bisa berinvestasi ke tablet :D. Kalau punya pacar mungkin sudah hanguslah duit hasil kerja sebulan untuk jalan-jalan dan untuk subsidi si pacar. Dan kini saya tengah bersiap menerima omelan dari ibu di rumah, kalau beliau tau saya membeli barang yang kurang berguna seperti tablet android ini ;). OK deh, sekian dulu postingan narsis+ng’eksis kali ini. Semoga bisa memberikan sedikit info kepada rekan-rekan yang kebetulan mempunya rencana untuk membeli sebuah tablet android.

Happy Blogging and Keep Coding

Cheerrrss….!!!!